CARA MEMPENGARUHI ORANG LAIN BINGKAI KACA POSITIF
Pemimpin-pemimpin besar terdahulu
mampu mempengaruhi orang lain karena mereka punya sesuatu yang bisa dicontohkan
melalui sifat dan tindakannya. Rasullullah saw mampu mempengaruhi banyak orang
(sebagai pemimpin umat) melalui sifat-sifat utamanya yaitu siddiq, amanah,
fathonah dan tabligh. Sifat-sifat tersebut selalu diwujudkan dalam tingkah laku
kesehariannya, sehingga memberikan pengaruh yang sangat besar pada tingkah laku
para sahabat. Tidak akan ada orang yang berhasil untuk mempengaruhi orang lain
atau menjadi pemimpin dengan omong besar belaka tanpa adanya bukti kerja.
Bagaimana mungkin ada yang percaya omongan tanpa kerja nyata. Jadi buktikanlah
kerja keras dan hasilkan sesuatu apabila ingin mempengaruhi orang lain. Just do
it, and do it right away.
Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi orang lain yaitu:
1. Factor keberhasilan
2. Kerja keras, Kerja keras merupakan modal keberhasilan
seorang
3. Kerjasama dengan orang lain. Kerjasama dengan orang
lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan
4. Penampilan yang baik, penampilan yang baik ditekankan
pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
5. Yakin, keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan
serta kesabaran
6. Pandai membuat keputusan
7. Mau menambah Ilmu pengetahuan
8. Pandai berkomunikasi
Metode Influence Behavior Questionanaire (IBQ). Suatu metode yang
dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), professor di
University at Albany, Amerika. Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik
mempengaruhi orang lain adalah sebagai berikut:
1. Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis
dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok
berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian
yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis
lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
2. Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa
antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah,
seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo),
yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan
ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
3. Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang
kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya
mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang
telah diproduksi oleh departemennya.
4. Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan
tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau
gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap
bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner
bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
5. Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan
hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita
bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, “Budi,
saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah
bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham mengenai diri saya …”
6. Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan
karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses
pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita
dan target person.
7. Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain
untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut
dipakai dalam siasat ini.
8. Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun
ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan
pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh
implementasi pressure tactics ini.
9. Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita
untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk
menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun
kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
Referensi:
Stephen P.
Robbins and Mary Coulter, “Management (8th Edition)”, Prentice Hall, January
14, 2004.
G. A. Yukl
and J. B. Tracey, “Consequences of Influence Tactics used with Subordinates,
Peers, and the Boss”, Journal of Applied Psychology, 77, 525-535, 1992.
Komentar
Posting Komentar