LAW OF ATTRACTION WAHYU KHAFIDAH
Law Of Attraction atau LOA
merupakan sebuah istilah yang berarti hukum saling tarik menarik. Istilah hukum
ini menjelaskan jika “sesuatu yang anda tarik dalam kehidupan, merupakan
sesuatu yang sebelumnya telah menjadi focus, perhatian, dan curahan segenap energy
anda”. Meskipun tidak perduli apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang anda
inginkan sebenarnya atau tidak. Sebenarnya, Jika dibandingkan sebuah hukum, LOA
lebih tepat disebut sebagai sebuah konsep. The Law of Attraction disebut
juga hukum ketertarikan atau hukum tarik menarik, yang singkatnya mendiktekan
bahwa apa yang kau pikirkan dengan fokus itulah yang akan kau tarik masuk dalam
hidupmu.
Ayah adalah tipe pendidik
yang mencerdaskan dengan moto progresif, cerdas dan profesional dalam dunia pendidikan
yang membuatku tak habis pikir. Jika ada beberapa orang tidak mau membangikan
resep ilmu dan motivasi, ataupun ilmu utamanya, Ayah justru sebaliknya. Ayah
tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai yang dimilikinya,
seberapa banyak anak didiknya semuanya diajarinya ilmu yang dimiliki. Bahkan
ada suatu hari waktu sudah menunjukan waktu magrib, dalam keadaan lelah masih
saja melayani anak didiknya. Senyuman selalu dilemparkan kepada siapa saja.
Selalu bertanya bagaimana, sudah sampai mana. Tak ada satupun ilmu yang ia
sembunyikan. Tak hanya itu, didorongnya mereka peserta didik untuk lepas dan
mandiri dan menjadi generasi yang cerdas.
Aku waktu itu sampai
terheran-heran. Mendidik anak didik untuk mandiri bukankah justru akan
melahirkan pesaing baru bagi dunia pendidikan wahai Ayah? Ayah menjelaskan
konsepnya dengan satu kisah sederhana. Kisah yang masih aku ingat sampai
sekarang. “Ayah pernah cerita kepada kalian tentang kisah seorang petani jagung
yang berhasil?” Aku hanya menggelengkan kepala.
“Alkisah ada seorang petani
jagung yang sangat sukses.”, Ayah berhenti mengambil nafas sejenak. Aku pasang
telinga, antusias mendengarkan. “Di negerinya, setiap tahun diadakan kontes
jagung, untuk mencari petani mana yang menghasilkan jagung terbaik. Petani
sukses tadi, dia sering memenangkan kontes jagung tersebut. Tak hanya sekali,
namun berkali-kali dan boleh dikata, setiap kontes jagung diadakan petani
inilah pemenangnya. Kalian tahu rahasianya?” Tanya Ayah.
“Pupuk rahasia?”, saya
mencoba mejawab. “Bukan, bukan itu rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan
bertanya pada petani sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan
kontes jagung tersebut sampai berkali-kali. Si petani menjawab, 'tak ada
formula rahasia, aku hanya membagikan benih-benih jagung terbaikku kepada
petani tetangga-tetanggaku”
“Lho, benih jagung
terbaiknya kok malah diberikan ke tetangga? Tapi kok dia yang menang? Aneh!”,
tanyaku. “Itu dia kuncinya”, Ayah tersenyum. “di sekolah sudah belajar IPA kan?
Tentang tanaman yang punya serbuk sari dan putik?” “Sudah” jawabku sambil
mengangguk. “Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga
yang masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain.”, tangan
ayah bergerak-gerak bak seorang pendongeng.
“Coba bayangkan Jika tanaman
jagung tetangga buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang petani sukses
ini pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagungnya.” Aku
manggut-manggut mulai paham. Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung
tetangga baik, maka serbuk sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka
akan baik pula, disinilah bila kita ingin mendapatkan hasil jagung yang baik,
kita harus menolong tetangga kita untuk mendapatkan jagung yang baik pula.
“Begitu pula dengan hidup
kita Nak. Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita harus menolong orang
sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus
menolong orang disekitarnya untuk hidup dengan baik pula. “,Ayah menutup
ceritanya dengan bijak.
Aku pun berkata, ayah jika
benih jagung yang baik ini saya bawa ke ladang lain yang jauh dari ladang
petani ini, tentunya ini ada jagung dengan kualitas terbaik. Tentunya hasil
jagung ini akan baik. Ayah menjawab benar anak ku, begitulah jagung diibaratkan
dengan sebuah kebaikan yang baik akan menghasilkan kebaikan lainya. Apabila
kita memberikan jagung yang buruk maka akan kita tua keburukan.
Anak ku, allah
berfirman dalam al-quran surah Yunus disebutkan bahwa bagi orang-orang
yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka
mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah
penghuni surga, mereka kekal di dalamnya (QS. Yunus).
Komentar
Posting Komentar